Entah harus sedih atau senang melihat hiruk pikuk dijalan-jalan dan tempat-tempat pembelajaan hari ini. Padat, ramai dan penuh, semua orang keluar berbondong-bondong bersamaan menuju tempat pembelajaan, entah mereka mau apa, cari apa, dan beli apa, semuanya sibuk dengan kepentingannya masing-masing. Sedangkan orang-orang yang tidak mampu disana masih dengan kesusahan dan kesulitan yang mereka derita. Terlintas dipikiranku apakah orang-orang yang mampu ini ingat dengan keberadaan sesamanya yang masih dengan kederitaan itu?
Perjalanan siang dan sore tadi sangat padat, sepertinya semua orang Jakarta keluar rumah hari ini. Kemacetan kujumpai dimana-mana...
Ku sempatkan mampir ke tempat pembelanjaan yang ada di Bekasi. Sungguh mengagetkan, mau masuk kedalam mall nya saja aku harus mengantri, tidak sebiasanya keadaan ini. Benar-benar padat merata. Dari yang muda dan yang tua ada, mereka memadati mall.
Yang awalnya aku ingin mencari beberapa buku di toko buku yang ada didalam mall, tiba-tiba keinginan tersebut langsung mati dan hilang karena keramaian dan kepadatan yang ada. Semua sibuk dengan kepentinganya, ada yang hanya melihat-lihat saja, berbelanja, acara buka puasa bersama, sampai kegiatan ngabuburit remaja-remaja menjelang waktu buka puasa.
Aku senang melihat kebersamaan yang sangat kental terasa pada saat melihat orang-orang itu sedang asik berbelanja dengan keluarganya, rasanya dampak Bulan Ramadhan benar-benar ampuh. Kegiatan-kegiatan yang biasanya tidak parnah terlaksanakan, di Bulan Ramadhan kegiatan tersebut bisa jadi terlaksana, contohnya berbelanja dengan keluarga secara masal.
Aku juga sedih dengan keadaan dan situasi ini, karena buatku pribadi kegiatan yang orang-orang itu lakukan merupakan suatu sikap pemborosan. Masih banyak teman-teman dan sesama kita di luar sana tidak dapat merasakan kenikmatan itu. Mereka masih saja bertugas untuk mencari sesuatu yang halal ataupun dengan cara haram hanya sekedar untuk mengisi perut mereka yang lapar. Nasib teman-teman kita ini hanya tinggal menunggu keihklasan dan kerelaan dari teman-teman lain yang memiliki keberuntungan. Adakah terlintas keberadaan orang-orang yang kurang beruntung itu didalam pikiran mereka yang memiliki keberuntungan?
Tapi aku yakin bahwa keberkahan Bulan Ramadhan ini dapat dimiliki oleh setiap orang tanpa membedakan dan melihat status.
Bekasi, 29 September 2007
Perjalanan siang dan sore tadi sangat padat, sepertinya semua orang Jakarta keluar rumah hari ini. Kemacetan kujumpai dimana-mana...
Ku sempatkan mampir ke tempat pembelanjaan yang ada di Bekasi. Sungguh mengagetkan, mau masuk kedalam mall nya saja aku harus mengantri, tidak sebiasanya keadaan ini. Benar-benar padat merata. Dari yang muda dan yang tua ada, mereka memadati mall.
Yang awalnya aku ingin mencari beberapa buku di toko buku yang ada didalam mall, tiba-tiba keinginan tersebut langsung mati dan hilang karena keramaian dan kepadatan yang ada. Semua sibuk dengan kepentinganya, ada yang hanya melihat-lihat saja, berbelanja, acara buka puasa bersama, sampai kegiatan ngabuburit remaja-remaja menjelang waktu buka puasa.
Aku senang melihat kebersamaan yang sangat kental terasa pada saat melihat orang-orang itu sedang asik berbelanja dengan keluarganya, rasanya dampak Bulan Ramadhan benar-benar ampuh. Kegiatan-kegiatan yang biasanya tidak parnah terlaksanakan, di Bulan Ramadhan kegiatan tersebut bisa jadi terlaksana, contohnya berbelanja dengan keluarga secara masal.
Aku juga sedih dengan keadaan dan situasi ini, karena buatku pribadi kegiatan yang orang-orang itu lakukan merupakan suatu sikap pemborosan. Masih banyak teman-teman dan sesama kita di luar sana tidak dapat merasakan kenikmatan itu. Mereka masih saja bertugas untuk mencari sesuatu yang halal ataupun dengan cara haram hanya sekedar untuk mengisi perut mereka yang lapar. Nasib teman-teman kita ini hanya tinggal menunggu keihklasan dan kerelaan dari teman-teman lain yang memiliki keberuntungan. Adakah terlintas keberadaan orang-orang yang kurang beruntung itu didalam pikiran mereka yang memiliki keberuntungan?
Tapi aku yakin bahwa keberkahan Bulan Ramadhan ini dapat dimiliki oleh setiap orang tanpa membedakan dan melihat status.
Bekasi, 29 September 2007
8 komentar:
kapan yah jakarta ngga macet ?
Ha ha ha...
Mau lihat Jakarta ga macet? dan lihat awan di jakarta biru cerah bersih?
Lebaran ini kau sempatkan untuk di Jakarta saja. Nikmatin kota Jakarta yang tenang dengan udara yang tidak kotor seperti biasanya.
Sekali kau sudah menikmati itu, Kau akan rindu suasana Jakarta dengan udara yang lebih bersih dan tidak macet saat Lebaran Idul Fitri.
-Nuri-
aku lumayan sering menjumpai jakarta yg gak macet, jakarta yg lenggang.
-x808x-
paragraf kedua sebelum terakhir menarik untuk dikomentari, belum tentu kegiatan belanja orang2 tsb suatu pemborosan, karena bisa jadi mereka belanja untuk saudara2 kita yg kurang beruntung. dg demikian pertanyaan anda di paragraf ini sudah terjawab.
-x808x-
Ya semoga saja orang-orang yang berbondong-bondong untuk berbelanja itu memang belanja untuk kebutuhan yang secukupnya dan untuk membelikan kaum yang kurang mampu. Itu memang harapan kita semua.
Kita lihat saja nanti saat menjelang Idul Fitri tiba, semoga kaum yang kurang mampu itu sudah mendapatkan hak nya dan menjadi lebih baik dan sejahtera dari biasanya saat Hari Kemenangan itu datang. Jadi, terbukti kalau orang-orang yang berbelanja tadi memang berbelanja untuk kaum yang kurang mampu untuk berbagi. Tapi apabila ternyata disaat Hari Kemenangan masih ada kaum yang kurang mampu mengais-ngais meminta pertolongan, maka terbuktilah orang-orang yang berbelanja tersebut.......
trus..? yg Km lakukan apa..?
Hy Myyuut...
pertanyaanmu untuk yang mana?
coba kasih 2 jawaban ya, he he he..
1. trus? yang kamu lakukan? ==> Yang aku lakukan saat kota Jakarta lenggah dan cerah, aku nikmati suasana tersebut, jarang-jarang khan nemuin Jakarta yang sepi, lenggang, bersih dan cerah. he he he.. Serasa Jakarta punya sendiri
2 trus? yang kamu lakukan? ==>
Kalau ternyata orang-orang mampu tersebut yang berbelanja tidak berbagi dengan sesamanya yang kurang mampu, aku tetap berbagi dengan mereka sesuai dengan kemampuanku, dan berdoa serta berharap agar orang-orang mampu terketuk hatinya utk berbagi dan negara kita menjadi lebih baik lagi, agar pemerintah kita bisa lebih memperhatikan sesama kita ini yang kurang beruntung.
Hy Myyuut...
pertanyaanmu untuk yang mana?
coba kasih 2 jawaban ya, he he he..
1. trus? yang kamu lakukan? ==> Yang aku lakukan saat kota Jakarta lenggah dan cerah, aku nikmati suasana tersebut, jarang-jarang khan nemuin Jakarta yang sepi, lenggang, bersih dan cerah. he he he.. Serasa Jakarta punya sendiri
2 trus? yang kamu lakukan? ==>
Kalau ternyata orang-orang mampu tersebut yang berbelanja tidak berbagi dengan sesamanya yang kurang mampu, aku tetap berbagi dengan mereka sesuai dengan kemampuanku, dan berdoa serta berharap agar orang-orang mampu terketuk hatinya utk berbagi dan negara kita menjadi lebih baik lagi, agar pemerintah kita bisa lebih memperhatikan sesama kita ini yang kurang beruntung.
Posting Komentar