Dari awal aku sudah tau keadaan status nya bagaimana. Aku hanya manusia biasa yang tidak bisa menghindari perasaan yang ada. Berusaha untuk tetap diam dan menjaga agar tidak semakin bertumbuh perasaan yang ada, hanya tak dipungkiri ternyata dengan kejauhan yang ada membuat perasaan itu tetap bertahan di dalam hati.
Aku tak mau mengharapkan apa-apa darinya, hanya suatu keinginan yang ada didalam hati. Tapi toh itu hanya keinginan pribadi, bisa saja tidak terwujud, dan seharusnya tidak boleh terwujud, karena keinginan itu merupakan keinginan yang terlarang dan seharusnya memang tidak ada.
Sekali lagi aku hanya manusia biasa, perasaan yang tumbuh tidak bisa dihindari, hanya berusaha mempertahankan agar ego tidak tumbuh dan beraksi. Dia tau apa yang aku rasakan dan mungkin dia tak tega melihat apa yang sedang kurasakan saat ini kepadanya. Tapi sudahlah aku tidak menuntut apa-apa darinya, hanya ingin hargai saja perasaan yang ada sekarang ini tanpa ada rasa cemas dan takut, karena memang aku tak ingin menuntut apa-apa darinya.
Sempat terlintas keinginan yang cukup "sinting"...
Andai aku ini menjadi istri keduanya...
Istri Kedua ???
Hanya sepintas dan terbayang di akal sehat ku. Aku ingin menjadi istri keduanya....
Tidak seperti Istri yang pertama, aku ingin menjadi istri kedua yang bertugas sebagai sahabatnya dan sahabat untuk anak-anaknya, bukan menjadi ibu dari anak-anaknya. Karena aku tau kedudukan istri pertama tidak bisa tergantikan oleh istri kedua. Tidak sempat terpikir masalah materi ataupun tuntutan hasrat kepadanya, hanya terlintas waktu untuk dapat sharing segala hal, dari masalah pekerjaannya sampai masalah pribadinya. Andaikan saja.....
SINTING...!
Tapi aku menikmati lamunan itu, lamunan menjadi istri kedua yang sekaligus sahabat sejatinya dari suami liberal dan sekular.
Aku tak mau mengharapkan apa-apa darinya, hanya suatu keinginan yang ada didalam hati. Tapi toh itu hanya keinginan pribadi, bisa saja tidak terwujud, dan seharusnya tidak boleh terwujud, karena keinginan itu merupakan keinginan yang terlarang dan seharusnya memang tidak ada.
Sekali lagi aku hanya manusia biasa, perasaan yang tumbuh tidak bisa dihindari, hanya berusaha mempertahankan agar ego tidak tumbuh dan beraksi. Dia tau apa yang aku rasakan dan mungkin dia tak tega melihat apa yang sedang kurasakan saat ini kepadanya. Tapi sudahlah aku tidak menuntut apa-apa darinya, hanya ingin hargai saja perasaan yang ada sekarang ini tanpa ada rasa cemas dan takut, karena memang aku tak ingin menuntut apa-apa darinya.
Sempat terlintas keinginan yang cukup "sinting"...
Andai aku ini menjadi istri keduanya...
Istri Kedua ???
Hanya sepintas dan terbayang di akal sehat ku. Aku ingin menjadi istri keduanya....
Tidak seperti Istri yang pertama, aku ingin menjadi istri kedua yang bertugas sebagai sahabatnya dan sahabat untuk anak-anaknya, bukan menjadi ibu dari anak-anaknya. Karena aku tau kedudukan istri pertama tidak bisa tergantikan oleh istri kedua. Tidak sempat terpikir masalah materi ataupun tuntutan hasrat kepadanya, hanya terlintas waktu untuk dapat sharing segala hal, dari masalah pekerjaannya sampai masalah pribadinya. Andaikan saja.....
SINTING...!
Tapi aku menikmati lamunan itu, lamunan menjadi istri kedua yang sekaligus sahabat sejatinya dari suami liberal dan sekular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar