Rabu, Februari 04, 2009

Lelakiku

Postur tubuh oke, tinggi badan dan berat badan yang cukup ideal, hanya ada tambahan sedikit aksen perut buncitnya, tapi itu juga tidak mengurangi kegagahannya. Memiliki wajah yang cukup tampan, yang lebih tepat rupanya manis. Dengan kacamatanya yang memberikan kesan lebih matang dari usia yang dimilikinya.

Pembawaannya tenang dan tidak banyak bicara memberikan kesan misterius. Senyumnya memberikan kehangatan dan sangat bersahaja. Pandangan matanya yang tajam memberikan kesan pemerhati dan serius.

Sederhana dan apa adanya. Mudah menyesuaikan diri dan selalu menempatkan dirinya sesuai dengan ruang lingkup yang sedang dimasukinya. Kedewasaannya menutipi jumlah usia yang dia miliki. Karismatik yang dimilkinya memantulkan kebijaksanaan.

Dia yang menerima aku apa adanya. Menerima semua kekurangan yang ada sejak pertama kali aku menunjukkan batang hidungku didepannya. Keseleboran dan sikap cuek sudah menjadi welcome meeting saat pertama kali aku dan dia bertemu.

Dia tidak berubah setelah pertemuan pertama kali, Tidak menjauh dan tidak melarikan diri juga. Dia mengulangi lagi, datang, menyapa dan bercengkrama, sampai akhrinya bisa berjalan bersama. Makin lama makin lebih mengenalnya, dan dia pun tidak berubaha. Tetap begitu, tetap hangat, dan tetap menyenangkan.

Sampai saat berjalan bersama, mulai ada perubahan. Dia semakin memperhatikan, semakin hangat, dan semakin menyenangkan. Semakin dan semakin…..

Kata orang tua dulu bahwa tak kenal maka tak sayang. Berbeda denganku, aku kenal lalu aku sayang maka aku mulai mengenalinya lebih jauh.

Cukup khawatir saat menerima semua perhatiannya, khawatir akan keadaannya yang mabuk atau buta saat memberikan semuanya itu kepadaku. Kukira memang dia buta atau sedang sakit otak, tapi ternyata tidak, dia luar biasa sehat jasmani dan rohani, tapi entah setan apa yang merasukinya. Tapi ternyata tidak juga, dia sehat dari pengaruh apa pun, tidak minuman yang memabukkan maupun pengaruh setan.

Cukup tidak percaya ada laki-laki sesempurna itu mencintai diri ini. Jelas, dari awal sudah tidak ada hal yang bagus tertampil dimatanya, kekurangan dan kejelekan diri ini yang selalu dia dapat dari awal pertemuan. Tapi entah kenapa laki-laki ini tetap saja dengan pendiriannya yang menyukai dan mencintai jiwa dan raga ini.

Keraguan ini berangsur berkurang dengan sikapnya yang berubah yang semakin memberikan perhatian dan keseriusannya. Serius yang mengasihi dan mencintai diri ini yang banyak memiliki kekurangan.

Diri ini merasa lebih kuat, karena dihargai dengan sangat olehnya. Tidak menilai dari segi kemasannya, melainkan dia masuk kedalam jiwa, menyelami dan mengerti jiwa ini, sehingga apapun kondisi dan keadaan jiawa ini dia terima dengan baik.

Dia mengerti ketakutanku, dia mengerti kekhawatiranku, dia mengerti kesulitanku dan dia mengerti kekuranganku, sehingga diri ini pun tentram dan tenang.

Lelaki ini adalah lelaki pujaan kaum hawa. Beruntung bagi sang hawa yang mendapatkan dirinya dan dimiliki olehnya.Salah satu hasil karya Gusti Nan Agung yang memberikan ketenangan dan ketentraman hidup.


Gadis yang bahagia
Bekasi, 3 Januari 2009

2 komentar:

silvi mengatakan...

subhanallah, laki2 yang sempurna, semoga kelak nanti q bisa mendapatkannya yg seperti itu.

Ikanuri mengatakan...

Amin Ya Robbalamin.... :)

Ikan Hiu Makan Tomat, Thank You Very Much

Semua ini hanya ekspresi jiwa dan pikiran sendiri yang ingin bebas, dengan norma kesopanan yang masih dijunjung guna tidak menyakiti orang lain. Tidak dilarang berkomentar atau mengkritik, hanya di sini dilarang iri dan sirik. Jika sirik dan iri, silahkan bikin Blog saja.